Total pendapatan 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia--termasuk Pertamina--kalah dari pendapatan perusahaan minyak dan gas asal Malaysia, Petronas. Padahal, perusahaan ini dulu belajar dari Indonesia.
"Saya malu, pendapatan 141 BUMN kita kalah dengan Petronas. Dulu, (ada orang) BUMN Malaysia belajar dari saya. Diutus langsung oleh PM (Perdana Menteri Malaysia Ahmad) Badawi," ujar mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Abeng, saat ditemui di Gedung Smesco Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Tanri menyebutkan, keuntungan Petronas tiap tahun bisa mencapai 20 miliar dollar AS. Adapun total pendapatan 141 BUMN Indonesia hanya 13,5 miliar dollar AS. Itu sebabnya, kata dia, BUMN mesti melakukan restrukturisasi kembali di setiap sektor. Bila restrukturisasi itu dilakukan, dia berkeyakinan nilai pendapatan BUMN akan meningkat.
Menurut Tanri, ada empat tahapan untuk mendongkrak nilai dan keuntungan BUMN. "Pertama, perbaikan operational improvements. (Lalu), konsolidasi internal. Ketiga, makro-mikronya (kebijakan Kementerian dan BUMN) tersambung. Yang terakhir, BUMN harus mengatur strategi yang lebih bagus."
Saat ditanya apakah intervensi politik turut menjadi penyebab kurang maksimalnya kinerja BUMN, Tanri menjawab, "Saat ini dan ke depan, tantangan BUMN itu ada dua. Pertama, politisasi. Kedua, birokratisasi."
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/02/231450726/.Saya.Malu.Pendapatan.141.BUMN.Indonesia.Kalah.dari.Petronas.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
0 Response to "Bikin Malu.... Pendapatan 141 BUMN Indonesia Kalah dari Petronas"
Post a Comment