Sekitar sembilan tahun silam, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi
'momok' tersendiri bagi para pengendara, baik dari dalam maupun luar
kota, yang tengah melintasi jalanan di Kota Pudak, julukan Gresik.
Sebab, ada seorang anggota Satlantas Polres Gresik yang dikenal suka
main tilang.
Tapi jangan salah, ini bukan tilang sembarang
tilang. Surat tilang tak kenal kompromi, siap disematkan bagi siapa saja
yang melanggar rambu-rambu lalu lintas di Gresik. Tak ada kata tilang
di tempat dan tak ada 86 alias kata damai, meski si pelanggar seorang
perwira atau pejabat.
Dan inilah yang menjadikan surat tilang di
Kabupaten Gresik itu, menjadi 'hantu' menakutkan bagi para pengendara
yang tidak mematuhi rambu-rambu. Bukan hanya masyarakat sipil, bahkan
anggota polisi, perwira TNI, pejabat, wartawan dan anggota Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)-pun geregetan, jika harus berhadapan dengan
surat tilang yang dibawa seorang anggota Satlantas Polres Gresik itu.
Adalah
Aiptu Jailani, anggota Satlantas Polres Gresik, si pemilik surat tilang
tersebut. Nama Jailani cukup tenar di seantero Kota Pudak itu. Kabarnya
nama Kapolres Gresik, atau bahkan nama Kapolri sekalipun masih kalah
tenar dengan nama Jaelani jika ditanyakan di Gresik.
Jailani
dikenal tegas dan disiplin dalam bertugas. Dan yang tak kalah penting,
anti suap alias 86 jika dia sudah mengeluarkan surat tilangnya. Di
Gresik, dia dikenal sebagai anggota lantas yang tak mengenal kata
kompromi, meski yang ditilang itu atasannya sekalipun.
"Jangankan
masyarakat biasa, anggota polisi hingga pejabat di lingkungan Pemkab
Gresik pun, pernah dihadiahi surat tilang oleh Jaelani," kata Kumara,
warga Gresik.
Berkat kedisiplinan dan keteguhannya menolak suap
itulah, Jailani pernah menerima sejumlah penghargaan. Dia pernah
menerima penghargaan sebagai polisi teladan di Gresik dari komunitas
seniman Cager pada tahun 2011 dan penghargaan dari salah satu media
massa dengan kategori yang sama.
Selain itu, Jailani juga pernah
menerima penghargaan dari Polda Jawa Timur sebagai anggota Polantas yang
memiliki kredit point atas buku tilang terbanyak, yaitu 2.400 lembar
surat tilang terhadap masyarakat yang melanggar lalu lintas.
"Bagaimana
tidak banyak, wong istrinya sendiri saja pernah ditilangnya. Apalagi
masyarakat yang bukan sanak bukan kadhang (tak ada hubungan famili),
jangan harap bisa lolos dari surat tilang Jailani," ketus Widya, perawat
RS Semen Gresik.
Memang, Polantas kelahiran Jombang, 44 tahun
silam itu, dikenal tegas, disiplin dan tak pandang bulu saat menjalankan
tugasnya sebagai anggota Lantas di Polres Gresik. Dia tak pernah
memilih-milih siapa yang akan ditilangnya. Dan itu diakui sendiri oleh
masyarakat sekitar. Sementara bagi Jailani, siapa saja yang melanggar
aturan, wajib dikenakan sanksi.
Beberapa masyarakat Gresik juga
kerap bercerita, Jailani itu polisi langka di Republik ini. Dia sangat
adil ketika mengemban tugasnya sebagai polisi. Ada segudang cerita dari
masyarakat soal sepak terjang Jailani. Tiap Kamis malam Jumat,
masyarakat Gresik memiliki tradisi ke Makam Sunan Giri, Makam Syeh
Maulana Malik Ibrahim atau beberapa kawasan religi yang ada di Gresik.
Sebagian dari mereka ada yang berkendara. Karena memakai sarung dan
peci, mereka pun tak mengenakan helm.
"Saat kepergok Jailani,
mereka ditilang. Lalu mengatakan pada Jailani: Saya ini mau ke Makam
Sunan Giri, kenapa ditilang? Dengan diplomatis, dijawab oleh Jailani,
sekarang kalau saya mau masuk masjid sambil mengenakan helm dan sepatu
bagaimana? Tentu tidak boleh, karena ada aturan ketika seseorang hendak
masuk tempat ibadah. Juga begitu dengan aturan berkendara di jalanan,
ada rambu-rambu yang harus dipatuhi," cerita Teguh dalam sebuah obrolan
di warung kopi dekat Perlimaan Kebomas, Gresik saat ditanya seputar
Jailani.
Namun, di balik 'keangkeran' sikap Jailani yang tak
kenal kompromi itu, sesungguhnya Jailani merupakan sosok pria yang ramah
dan enak diajak ngobrol.
"Sanksi itu kan tidak hanya berupa
surat tilang, bisa dengan teguran. Ya kita lihat kadar pelanggarannya.
Dengan surat tilang toh bukan berarti mereka (para pelanggar) jera,
siapa tahu dengan teguran, arahan bisa menjadikan masyarakat lebih
disiplin," ujar Jailani dalam pembicaraan dengan merdeka.com, Minggu
(31/3).
Jailani juga mengaku percaya diri (PD) ketika menjalankan
tugasnya sebagai Polantas, meski tak sedikit yang memaki dan mengecam
sikap dan kejujurannya.
"Saya PD saja. Saya tidak pernah merasa
kalau saya bertindak seperti ini akan dianggap salah dan dijauhi banyak
orang. Kalaupun saya harus menilang siapa saja yang melanggar, saya
pasti menjelaskan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan si pengendara.
Jika mereka paham dengan tugas dan tanggung jawab saya, saya yakin
mereka akan mengerti," tandas Jaelani.
Di tengah sorotan tentang
prilaku polisi yang korup, Jailani seolah karang di tengah ombak yang
mampu berdiri kokoh. Semoga masih banyak polisi jujur seperti Jailani di
negeri ini.
[ sumber ]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Aiptu Jailani, polantas jujur & tak kenal damai di Gresik"
Post a Comment