Setelah China, Amerika dikenal sebagai negara penyumbang emisi karbon (CO2) terbesar di Bumi. Namun, dari data World Resource Institute (WRI), rata-rata harian emisi karbondioksida kabut asap Indonesia sudah melebihi emisi karbondioksida Amerika dari bulan September lalu.
Perlu diketahui, bila emisi karbondioksida Amerika sudah berasal dari berbagai sektor di Negara Paman Sam. Bahkan WRI menyebutnya sebagai asap dari seluruh kegiatan ekonomi warga Amerika.
Ilmuwan dunia juga menyoroti kabut asap Indonesia terjadi akibat kebakaran hutan yang mayoritas berada di lahan gambut, sekitar 52 persen titik api. Lahan gambut memang dikenal sebagai tempat yang penyimpanan karbon terbesar di planet kita.
Dengan lahan gambut yang banyak tersebar di Sumatera dan Kalimantan, tidak salah bila ilmuwan menyebut Indonesia sebagai gudangnya benih-benih bom polusi, terlebih bila kasus seperti ini terus terjadi dari tahun ketahun. Mengingat kebakaran lahan gambut bisa melepaskan gas-gas karbondioksida dan metana ke udara.
Kebakaran hutan memang akan mati pada akhirnya. Namun menurut sebuah makalah ilmiah yang baru-baru ini dirilis, durasi musim kebakaran cenderung menjadi lebih lama dan lebih intens di masa ke masa.
Jika musim kebakaran 2015 menunjukkan pola baru yang lebih berbahaya dan lama, maka warga Indonesia berada dalam bahaya. Sebab, bisa dibayangkan mengurangi polusi dari asap kendaraan saja sudah sulit, apalagi jika ditambah asap dari kebakaran hutan?
Sumber: WRI, Gizmodo
http://www.merdeka.com/teknologi/gawat-kabut-asap-indonesia-lebih-berbahaya-dari-polusi-amerika.html
0 Response to "Percayakah kabut asap Indonesia lebih berbahaya dari polusi Amerika?"
Post a Comment