Pertandingan uji coba Indonesia melawan Belanda pada Jumat (7/6) akan
menjadi laga yang emosional, mengingat sejarah kedua negara. Sebagai
bekas negeri jajahan, Indonesia juga memiliki antusiasme tinggi akan
olahraga sepak bola, seperti halnya Belanda.
Secara prestasi,
tim nasional Indonesia dan Belanda bagaikan bumi dan langit. Jika tim
nasional Indonesia masih terpuruk untuk memimpin di Asia Tenggara,
Belanda adalah tim kelas dunia yang sudah tiga kali menembus final Piala
Dunia.
Dari sekian banyak nama yang pernah masuk jajaran pemain
tim nasional Belanda, ada nama-nama yang memiliki darah Indonesia.
Siapa saja? Antara lain, inilah mereka berdasarkan pengakuan sang pemain
dan catatan resmi:
1. Giovanni van Bronckhorst
Giovanni
Christiaan van Bronckhorst lahir di Belanda dan memiliki darah Maluku.
Ayahnya bernama Victor van Bronckhorst, ibunya bernama Francesc
Sapulete. Keluarga Van Bronckhorst hijrah ke Belanda sejak zaman
kolonial.
Karir klub pemain kelahiran tahun 1975 ini membentang
dari negeri Belanda, ranah Britania hingga Spanyol. Ia mengawali
karirnya profesional bersama tim kota kelahirannya, Feyenoord Rotterdam.
Untuk menambah jam terbang, Gio dipinjamkan ke RKC Waalwijk
selama setahun, kemudian kembali ke Feyenoord dan memperkuat tim ini
hingga tahun 1998. Karir di Feyenoord membuka jalan baginya melanglang
buana ke Eropa. Ia sempat memperkuat Glasgow Rangers, Arsenal dan
Barcelona sebelum pensiun di klub yang membesarkannya, Feyenoord.
Gio
memperkuat De Oranje pada kurun waktu 1996-2010. Turnamen besar pertama
Gio bersama Belanda adalah Piala Eropa tahun 2004, dan sejak saat itu
ia menjadi pilihan utama Belanda di sektor kiri pertahanan.
Gio
juga ambil bagian dalam Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2008. Terakhir,
Gio dipercaya sebagai kapten kesebelasan Belanda di ajang Piala Dunia
2010 lalu (ketika Belanda kalah dari Spanyol di final). Golnya ke gawang
Uruguay di babak semi final terpilih sebagai salah satu gol terbaik
sepanjang turnamen.
Secara total, Gio memperkuat tim nasional Belanda 106 kali dan mencetak enam gol.
2. Johnny Heitinga
Dalam
sebuah wawancara dengan media Belanda, Heitinga membenarkan bahwa ia
keturunan Indonesia. Rob, ayah Johnny, lahir di Jakarta, sementara
kakeknya Gijsbert Johanes Heitinga berasal dari pulau Belitung.
Heitinga
yang berposisi sebagai pemain belakang mengawali karir bersama tim muda
Ajax Amsterdam pada tahun 2001. Ia adalah bagian dari generasi emas
akademi klub ini bersama pemain-pemain seperti Wesley Sneijder, Rafael
Van Der Vaart, Cristian Chivu dan Zlatan Ibrahimovic.
Setelah
bermain selama tujuh musim penuh kesuksesan di Ajax, Heitinga kemudian
hijrah ke ibu kota Spanyol untuk memperkuat Atletico Madrid. Hanya
semusim di Vicente Calderon, Everton kemudian menariknya dengan transfer
6,2 juta pounds. Hingga kini, pemain kelahiran 1983 ini masih
memperkuat The Toffees.
Heitinga telah memperkuat tim nasional
Belanda sejak usia junior, dan kemudian menjalani debut di tim nasional
senior tahun 2004. Ia kemudian mengikuti Piala Eropa 2004 dan tampil
sebanyak empat kali. Ia melanjutkan kiprahnya di Piala Dunia 2006, Piala
Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 sebagai pilihan pertama di sektor
pertahanan. Total, ia telah memperkuat tim nasional Belanda sebanyak 85
kali dengan mencetak tujuh gol.
Secara individu, Heitinga telah
memperoleh beberapa penghargaan bergengsi diantaranya Pemain Terbaik
Belanda 2008 dan Pemain Terbaik pilihan Fans Everton tahun 2012.
3. Denny Landzaat
Denny
Domingoes Landzaat lahir tahun 1976 di Amsterdam. Ia memiliki darah
Indonesia melalui ibunya yang berasal dari Maluku. Pemain yang berposisi
sebagai gelandang bertahan ini mengawali karir juga di tim muda Ajax
Amsterdam.
Di Ajax, ia menembus tim senior tahun 1995 saat klub
tersebut baru meraih gelar Liga Champions. Kesulitan mendapat waktu
bermain, ia kemudian hijrah ke klub MVV Maastricht dan bertahan di tim
ini selama tiga musim. Willem II kemudian menariknya tahun 1999 dimana
permainan terbaiknya muncul.
Dalam penampilannya di klub inilah
Landzaat menerima panggilan tim nasional. Ia lalu melanjutkan karirnya
ke AZ Alkmaar, yang kemudian ia bawa menjadi juara kedua Liga Belanda
musim 2005/2006 sebagai kapten. Landzaat mencoba peruntungannya di
Inggris dengan memperkuat Wigan Athletic. Di Latics, ia bermain selama
dua musim sebelum kembali ke Belanda memperkuat Feyenoord dan Twente
hingga kini.
Di tim nasional Belanda, Landzaat tampil sebanyak
38 kali dan mencetak satu gol. Ia juga menjadi bagian dalam skuat
Belanda di bawah Marco Van Basten pada Piala Dunia 2006.
4. Simon Tahamata
Simon
Tahamata adalah mantan pemain keturunan Maluku kelahiran 1956 yang
pernah memperkuat dua tim nasional Belanda tahun '70 hingga '80-an. Ia
adalah pemain sayap kiri.
Tahamata juga besar di akademi Ajax
Amsterdam, dan mampu menembus tim utama setelah lima tahun memperkuat
tim junior. Bersama Ajax, ia bermain empat musim dengan turut menyumbang
tiga gelar juara Liga Belanda. Puas dengan sukses di Belanda, ia
kemudian hijrah ke negeri tetangga, Belgia, tempat ia menghabiskan karir
profesionalnya sebagai pemain.
Tahamata memperkuat Standard
Liege selama empat musim dengan sumbangsih dua gelar juara Liga Belgia.
Ia sempat kembali ke Belanda untuk memperkuat Feyenoord, rival berat
Ajax. Tiga musim ia habiskan di klub asal kota Rotterdam tersebut
sebelum kembali ke Belgia untuk memperkuat Germinal Beerschot. Karirnya
berakhir di Germinal Ekeren tahun 1996. Ia adalah pemain yang produktif
mencetak gol, terbukti dari torehan total 114 gol yang telah dibuatnya
sepanjang karir klub.
Di tim nasional Belanda, Tahamata hanya
memperkuat De Oranje sebanyak 22 kali dengan sumbangan dua gol.
Kiprahnya di tim nasional Belanda terhenti saat ia memutuskan untuk
berganti kewarganegaraan ke Belgia tahun 1990.
Setelah pensiun
sebagai pemain, Tahamata berkarir sebagai pelatih tim muda. Setelah
sempat melatih di Standard Liege dan Ajax, ia kini melatih tim muda klub
Arab Saudi, Al Ahli.
sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Pemain Timnas Belanda yang Berdarah Indonesia"
Post a Comment