Menilik penampilan Timnas U-19 di tiga uji coba terakhir, skema bola-bola mati masih jadi momok bagi pasukan Indra Sjafri. Selama Tur Timur Tengah, Garuda Jaya setidaknya sudah tiga kali kebobolan lewat skema yang sama.
Melawan Oman, Timnas U-19 dua kali dibobol lewat sepak pojok. Hal yang sama kembali terulang ketika menghadapi UEA di Stadion Tyeyab Awana, Al Khawaneej, Dubai, malam tadi.
Pada menit 49, UEA mendapatkan sepak pojok. Abdullah Ghanem yang lepas dari kawalan Hansamu Yama, mampu melepaskan tandukan dengan sempurna dan menaklukkan penjaga gawang, Awan Setho Rahardjo.
Indra sudah berupaya untuk mengantisipasinya dengan mengubah sektor bek tengah. Dia menurunkan dua bek yang berpostur tinggi sebagai palang pintu.
Hansamu yang biasanya
berpasangan dengan Sahrul Kurniawan, kemarin diduetkan dengan Ryuji
Utomo. Kedua bek itu bertinggi badan sekitar 180 cm.
Ada peningkatan kinerja yang ditunjukkan Timnas U-19 dalam duel-duel udara. Hansamu dan Ryuji, seperti dilansir Labbola, mampu melakukan blok dan clearance sebanyak 15 kali.
Selain itu, kinerja Hansamu membendung bola-bola udara juga meningkat pesat. Dia melakukan 22 kali duel udara dengan pemain Oman. 20 duel dimenangkan dan 2 lainnya gagal dengan 1 kesempatan berbuah gol.
"Memang masih ditemukan kelemahan dalam antisipasi bola-bola mati di Timnas U-19. Tim pelatih masih memperbaiki kelemahan itu. Yang pasti, kami akan terus melatih pemain untuk menghadapi situasi itu," kata Asisten Pelatih Timnas U-19, Eko Purdjianto, lewat pesan singkatnya kepada VIVAbola, Selasa 15 April 2014.
Timnas U-19 akan kembali berhadapan dengan UEA, Rabu, 16 April 2014 nanti. Pertandingan ini akan kembali dihelat di Stadion Tyebab Awana, Dubai. (one)
Ada peningkatan kinerja yang ditunjukkan Timnas U-19 dalam duel-duel udara. Hansamu dan Ryuji, seperti dilansir Labbola, mampu melakukan blok dan clearance sebanyak 15 kali.
Selain itu, kinerja Hansamu membendung bola-bola udara juga meningkat pesat. Dia melakukan 22 kali duel udara dengan pemain Oman. 20 duel dimenangkan dan 2 lainnya gagal dengan 1 kesempatan berbuah gol.
"Memang masih ditemukan kelemahan dalam antisipasi bola-bola mati di Timnas U-19. Tim pelatih masih memperbaiki kelemahan itu. Yang pasti, kami akan terus melatih pemain untuk menghadapi situasi itu," kata Asisten Pelatih Timnas U-19, Eko Purdjianto, lewat pesan singkatnya kepada VIVAbola, Selasa 15 April 2014.
Timnas U-19 akan kembali berhadapan dengan UEA, Rabu, 16 April 2014 nanti. Pertandingan ini akan kembali dihelat di Stadion Tyebab Awana, Dubai. (one)
• VIVAbola
0 Response to "Bola Mati Masih Jadi Momok Bagi Timnas U-19"
Post a Comment