Tak hanya memperbaharui alat utama sistem bersenjata (alutsista), TNI
juga mempersiapkan aparat yang tangguh menghadapi serangan di dunia
maya. Sejumlah prajurit pun disiapkan berada di gugus terdepan
pertahanan teknologi.
"Prajurit kita sekolahkan pada level
tertentu, kita butuh percepatan kerja sama dengan melibatkan Federasi
Teknologi Informasi Indonesia (FTII). Kita pilih prajurit dengan IQ-nya
di atas 120, yang ada di atas itu umumnya dinasnya di Kopassus," kata
Kasad Jenderal TNI Budiman di Mabes AD, Jumat (16/5).
Masih
menurut dia, TNI AD tidak perlu meniru standarisasi teknologi militer
negara lain. Semua keunggulan negara maju diambil dan diramu untuk
kemajuan militer Indonesia.
"Standarisasi kita tidak usah ngeblok
tapi mana yg paling hebat kita ambil, tentu tergantung mereka ahlinya.
Kalau mereka belajar di Amerika Serikat kan sesuai cara pikirnya, kalau
belajar di China akan juga sesuai cara berpikirnya, yang paling bagus
kita ramu dan kita rakit," terang dia.
Selain itu, dia menilai di
negara maju ilmu berkembang dari institusi militer. Hasil dari ilmu
pengetahuan tersebut diabdikan untuk negara, baru setelah itu dilempar
ke bidang ekonomi.
"Di negara maju ilmu dimulai oleh riset
militer. Penemuannya baru diberikan pada pemerintah setelah itu
diberikan ke ranah bisnis, sampahnya dijual ke negara-negara
tertinggal," pungkas dia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Kopassus ber-IQ di atas 120 disekolahkan untuk lawan hacker"
Post a Comment