Pemberitaan tentang pilpres 9 Juli 2014 yang tak luput dari perhatian
sejumlah media asing menunjukkan pentingnya pilpres Indonesia. Berikut
ini lima alasan kenapa pilpres Indonesia penting bagi dunia
internasional, seperti dikutip dari The Guardian, Senin, 7 Juli 2014.
1. Mega demokrasi
Indonesia
disebut sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, setelah India dan
Amerika, dengan 187 juta pemilih, termasuk 67 juta pemilih muda. Hal
penting lainnya adalah pilpres kali ini merupakan perpindahan kekuasaan
yang pertama kalinya dari satu presiden terpilih secara demokratis ke
presiden berikutnya.
2. Ekonomi yang sehat
Perekonomian
Indonesia semakin penting di mata internasional. Setelah sempat lumpuh
akibat krisis ekonomi pada tahun 1998, kini perekonomian Indonesia
menjelma menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Tak hanya
itu, setelah menjadi anggota kelompok G 20, Indonesia dianggap sebagai
negara dengan performa ekonomi terbaik di dunia bersama kekuatan ekonomi
baru lainnya, seperti Maroko, Turki, dan Nigeria.
Dengan
pertumbuhan ekonomi yang pesat ini, diprediksi pada tahun 2030 Indonesia
akan menjadi kekuatan ekonomi terkuat ketujuh di dunia. Meski demikian,
sekitar 32 juta rakyat Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Potensi ekonomi yang baik ini terganjal dengan tingginya korupsi dan
buruknya infrastruktur.
3. Masyarakat yang dinamis
Berbeda
dengan negara Asia Tenggara lainnya–kudeta milter yang mengganggu
stabilitas politik Thailand dan aturan satu partai di Malaysia dan
Singapura, transisi demokrasi Indonesia telah dipuji kesuksesannya.
Sejak berakhirnya 32 tahun kekuasaan Soeharto, Indonesia telah berubah
dari pemerintahan terpusat menjadi demokrasi di segala bidang.
Memang,
tak dapat dipungkiri, jual-beli suara dan politik uang masih mewarnai
pemilu di Indonesia. Namun, secara keseluruhan, pemilu Indonesia telah
dianggap berhasil dengan prinsip bebas dan adilnya. Kondisi yang juga
didorong oleh kebebasan pers ini membuat masyarakat Indonesia tumbuh
menjadi masyarakat sipil paling dinamis se-Asia Tenggara.
4. Islam moderat
Jumlah
pemeluk Islam di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan seluruh
kawasan Timur Tengah yang masih dianggap sebagai pusat Islam. Dengan 90
persen dari 240 juta penduduknya merupakan pemeluk Islam, Indonesia
menjadi contoh bahwa Islam dan demokrasi bisa hidup berdampingan.
Konstitusi
Indonesia telah menjamin adanya kebebasan beragama. Meski demikian,
sejumlah kasus intoleransi agama masih saja muncul, seperti yang
dilakukan kepada umat Kristen, muslim Syiah, dan Ahmadiah. Namun,
bersama pemerintah, umat muslim Indonesia yang sebagian besar beraliran
moderat ini terus berusaha menekan tumbuhnya ekstremisme Islam yang
muncul sejak peristiwa Bom Bali 2002.
5. Kesatuan nasional
Meski
terdiri lebih dari 17 ribu pulau dengan ratusan etnis dan bahasa, sejak
1945 lalu bangsa ini telah terikat menjadi satu negara, Indonesia. Dari
sinilah Indonesia selalu menjadi contoh global tentang keuntungan dari
sebuah kebersamaan dan kesatuan. Dan, dibutuhkan pemimpin yang mampu
mempersatukan negeri yang paling beragam ini untuk bisa memainkan
peranan yang lebih besar di panggung global. Kedua calon presiden,
Prabowo Subianto dan Joko Widodo, sama-sama mengklaim sebagai seorang
nasionalis yang mampu mewujudkan hal itu. Namun, siapa pun yang akan
memenangi pilpres ini, dunia harus bersiap untuk menghadapi Indonesia
yang berbeda setelah 9 Juli 2014.
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/07/09/269591560/5-Alasan-Dunia-Sorot-Pilpres-Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia "
Post a Comment