Perancang mobil listrik Indonesia hijrah ke Malaysia


Mobil nasional sempat membuat harapan baru bagi masyarakat Indonesia ketika dipajang di KTT APEC Bali pada 2012. Harapan memiliki produk mobil listrik asal Indonesia kian meredup seiring waktu. Beragam kendala dan tiadanya dukungan penuh pemerintah membuat perancang mobil listrik Indonesia berpaling ke Malaysia.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Kendaraan Listik Bermerek Nasional, Sukotjo Herupramono, menyatakan Indonesia kembali kehilangan dua putra terbaiknya setelah dicomot untuk mengembangkan mobil listrik di Malaysia.
"Dua anggota kami pergi ke Malaysia untuk mengembangkan mobil listrik nasional negeri itu. Mereka dibayar," kata Sukotjo dilansir Kompas.com.
Sukotjo tak memperincikan kedua perancang mobil listrik yang hijrah ke Malaysia. Sebelum dua orang ini, perancang mobil listrik Ricky Elson santer diberitakan telah lebih dulu berada di Malaysia.
Pada Agustus 2015, Ricky membuat status di facebook-nya bahwa ada orang yang ditemuinya di Kuala Lumpur untuk mengembangkan Selo.
Ricky diminta pulang ke Indonesia oleh mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, untuk mengembangkan mobil listrik nasional pada 2012. Pria kelahiran Padang 1980 dan timnya berhasil merampungkan supercar yang dinamai Selo dan MPV premium bernama Gendhis. Selo merupakan hasil pengembangan mobil sport listrik Tuxuci yang digagas Dahlan Iskan.
Pengembangan mobil listrik nasional yang digagas sejak awal tak pernah kesampaian. Berbagai peraturan perundangan, infrastruktur, juga pendanaan untuk mewujudkan impian itu, tak pernah jelas kepastiannya. Konsep mobil listriknya, kini dikembangkan di Malaysia.
"Tidak apa-apalah. Ini bukan sesuatu hal yang perlu dibesar-besarkan. Positifnya itu (mereka) tetap berkarya meski tak di Indonesia. Artinya ilmu mereka tersalurkan dan ada support," ujar Ricky dikutip VIVA.co.id, Jumat (26/2/2016).
Ricky mengatakan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi sebenarnya besar dan potensial. Namun, karena kurang diperhatikan sehingga kesempatan melayang ke negeri orang. "Ini bukan soal bayaran tinggi atau tidak, ini kan soal berkarya, artinya butuh support," kata dia.

https://beritagar.id/artikel/berita/perancang-mobil-listrik-indonesia-hijrah-ke-malaysia

0 Response to "Perancang mobil listrik Indonesia hijrah ke Malaysia"

Post a Comment