Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melakukan serangkaian latihan militer skala besar yang akan melibatkan semua (tiga) Angkatan di wilayah Natuna Kepulauan di Laut Cina Selatan, ujar sumber di markas TNI kepada IHS Jane.
Latihan dari tanggal 6 Oktober akan dimulai dengan latihan perang yang melibatkan Angkatan Udara Indonesia (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara ini, atau TNI-AU), melibatkan: jet tempur, pesawat angkut, helikopter utilitas, dan pasukan khusus darat dalam latihan dengan nama ‘Angkasa Yudha ‘.
Latihan akan mensimulasikan serangan udara dan perebutan kembali landasan pacu, dan akan berlangsung di Pulau Natuna Besar. Pulau ini terletak dekat dengan garis demarkasi nine dashed line yang secara sepihak dinyatakan oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya. Angkasa Yudha awalnya direncanakan berlangsung di pulau Belitung, di Sumatera Timur, tetapi telah dipindahkan ke wilayah kepulauan Natuna karena alasan yang belum secara resmi dijelaskan.
Serial udara akan diikuti oleh pengulangan Latihan ‘Armada Jaya’, yang berlangsung pada awal September 2016. Latihan seperti Armada Jaya, juga akan dilakukan di dalam dan sekitar perairan wilayah Kepulauan Natuna.
IHS Jane berkeyakinan bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah memerintahkan untuk mengulangi latihan ‘Armada Jaya’ setelah upaya untuk meluncurkan rudal anti-kapal buatan Cina C-705, mengalami kegagalan.
Untuk latihan ulang ini, Angkatan Laut Indonesia (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut, atau TNI-AL) akan mencoba untuk meluncurkan rudal anti kapal C-802, yang juga telah diperoleh dari China, yang akan diluncurkan dari KRI Layang (805), KRI Todak class.
Latihan Ini akan diikuti oleh latihan darat yang akan dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia di pulau yang sama.
http://jakartagreater.com/indonesia-gelar-latihan-perang-terbesar-di-laut-china-selatan/
0 Response to "Indonesia Gelar Latihan Perang Terbesar di Laut China Selatan"
Post a Comment