Ridho
Ficardo, Gubernur Lampung yang baru saja dilantik pada Senin (2/6/2014),
adalah gubernur termuda di Indonesia. Ridho Ficardo lahir pada Juli
1980, kemudian mengenyam pendidikan strata satu di Universitas
Padjadjaran dan strata dua di Universitas Indonesia.
Menurut
akademisi Universitas Lampung, Syafaruddin, publik ingin melihat apa
yang hendak diberi dan dilayani oleh pemimpin muda dan pasangannya di
tengah pesimisme masyarakat Lampung.
"Problem yang harus diatasi
soal klasik, yakni kemiskinan, kebodohan, kesehatan, dan infrastruktur
yang buruk," kata Syafaruddin.
Komisioner KPUD Lampung Edwin
Hanibal berharap di tangan gubernur termuda, Lampung bisa memperkecil
ketertinggalan dari provinsi-provinsi lain di Sumatera dan bisa cepat
menuntaskan masalah kerusakan infrastruktur jalan di Lampung.
"Gubernur
juga harus merangkul semua pihak dan cepat tanggap terhadap persoalan
yang dialami oleh masyarakat. Gubernur juga tidak boleh angkuh dan
sombong agar rakyatnya ringan tangan dan mau membantu menyukseskan
program yang telah dibuat," ujar Edwin.
Ketua Aliansi Jurnalis
Independen (AJI) Kota Bandar Lampung Yoso Mulyawan berpendapat, Lampung
sudah membuat sejarah dengan memunculkan gubernur termuda di Indonesia.
Ke depan, Lampung akan menjadi percontohan mengenai suatu daerah
dipimpin oleh gubernur dengan usia muda.
"Bukan sekadar rekor
gubernur termuda, melainkan bagaimana proses memimpin daerah setingkat
provinsi selama lima tahun mendatang. Harapan kepada M Ridho Ficardo
dibantu dengan Bachtiar Basri mampu menunjukkan kapasitas diri dalam
memimpin daerah," kata Yoso.
Bagi Yoso, pemuda identik dengan
kreativitas, inovasi, dan terobosan-terobosan untuk memajukan daerah.
"Maka, pakailah keidentikan itu untuk memimpin Lampung lima tahun
mendatang," kata dia.
Ragu
Di satu sisi,
masyarakat juga meragukan kepemimpinannya, apalagi kemenangan Ridho
Ficardo didukung sepenuhnya oleh perusahaan Sugar Group Company.
"Terlalu
muda untuk jadi seorang gubernur, sementara pengalaman memimpin di
pemerintahan belum ada sama sekali. Menjadi seorang gubernur atau
memimpin suatu daerah itu sangat berbeda dengan menjadi seorang direktur
yang memimpin suatu perusahaan," kata Erlin, ibu rumah tangga di Bandar
Lampung.
Sementara itu, Ketua Komisi Keterbukaan Informasi
Daerah (KID) Lampung Djuniardi berharap, sebagai gubernur yang baru,
Ridho Ficardo harus berani transparan dalam penyelenggaraan
pemerintahan. "Seperti rapat-rapat pimpinan yang sebaiknya terbuka,
bahkan ada yang di-upload di media sosial, seperti website, YouTube, dan media lainnya," kata dia.
Terkait
kepemimpinannya yang baru di Lampung, Gubernur Lampung Ridho Ficardo
mengatakan memprioritaskan infrastruktur jalan dan pertanian. "Target
saya, minimal dua tahun infrastruktur jalan sudah dapat dibenahi dan
pertanian sebagai sumber perekonomian terbesar di Lampung akan
ditingkatkan," kata dia.
Terkait infrastruktur, ia mengklaim
sudah menjalin koordinasi secara baik dengan pemerintah pusat untuk
memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Lampung mengingat provinsi
ini adalah serambi Sumatera yang tentu memiliki beban kendaraan yang
lebih besar di Sumatera.
Lantas, terkait birokrasi, ia berjanji
tidak akan ada transaksi jabatan. "Saya akan menerapkan penghargaan dan
hukuman bagi pejabat yang bermasalah. Saya jamin posisi itu akan
ditempati oleh orang yang tepat, bukan berdasarkan kedekatan," kata dia
lagi.
http://regional.kompas.com/read/2014/06/02/1452260/Lampung.Resmi.Punya.Gubernur.Termuda.Se-Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ridho Ficardo, Gubernur Lampung Paling Muda se-Indonesia"
Post a Comment