Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalama peluncuran wujud N219. Para insinyur PTDI harus bekerja 24 jam untuk menuntaskan proses perakitan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu.
“Persiapan launching, kita bekerja 24 jam. Seperti jadi Sangkuriang,” ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada wartawan di Kantor Pusat PTDI, Bandung, Sabtu (31/10/2015).
Budi menyebut ratusan insinyur lokal terlibat dalam proses perancangan, perakitan hingga pengujian N219.
“Sekarang ada 150 engineer di area design dan painting. Alhamdulillah semuanya orang Indonesia. Fresh enginer,” ucap Budi.
Meski belum secara resmi diluncurkan, namun pesawat N-219 ini sudah banyak peminatnya. Sedikitnya, 75 unit N219 dilirik oleh calon pembeli. Rencananya, pesawat ini dipasarkan dengan harga sekitar US$ 5 juta.
“Peminat sudah ada 75 (unit). Kita nggak berani ngejar (promosi) terus sampai kita yakin pesawat kita seperti apa,” ungkapnya. Untuk pengembangan N219, PTDI menggandeng Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). LAPAN ikut andil mengirimkan insinyur hingga mendukung pembiayaan dan sertfikasi N219.
“Jadi LAPAN ini mengerjakan litbangnya, mulai dari perencanaan hingga sertifikasi. Untuk pesawat N 219 ini mulai tahun 2016-2017 kita mendanai sebesar Rp 450 milia. Itu yang nyata dalam kontrak,” ujar Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin.
Selain N219, LAPAN bersama PTDI akan mengembangkan pesawat penumpang terbaru lainnya, seperti N245 berkapasitas 50 orang dan N270 berkapasitas 70 orang. Pengembangan ini, rencananya dimulai tahun 2016.
“Pesawat N 245 ini juga akan kami siapkan anggaran mulai dari perencanaan sampai sertifikasi. Dananya belum bisa diperkirakan. Yang pasti lebih besar karena pesawatnya juga besar,” jelas Thomas.
Finance.detik.com
0 Response to " Pesawat N-245 Mulai Dibuat Tahun 2016"
Post a Comment