Kapuspen TNI Mayjen Mochamad Fuad Basya menjelaskan, Panglima
TNI telah bertemu dengan Kuasa Usaha Kedubes Tiongkok untuk
membicarakan persoalan garis putus-putus kesepuluh di peta negara
tersebut.
Hasilnya, Tiongkok memang
mengakui jika mereka memperbaharui peta. Pembaruan itu tampak dari makin
luasnya cakupan garis putus-putus yang direncanakan se bagai wilayah
baru Tiongkok. Garis tersebut melintasi wilayah ke pulauan Natuna.
”Namun, Kuasa Usaha Tiongkok menyatakan jika mereka tidak punya klaim terhadap wilayah Indonesia,” terang Fuad kemarin.
Pihak Tiongkok menjelaskan jika peta
tersebut merupakan peta sementara dan bukan sebagai klaim wilayah.
Kalaupun nanti ada permasalahan di kemudian hari, maka yang akan
bertindak kali pertama adalah Kementerian Luar Negeri.
Sampai saat ini,
lanjutnya, tidak ada permasalahan perbatasan antara Tiongkok dengan
Indonesia meski peta terbaru menunjukkan jika Tiongkok ingin mendominasi
Laut Tiongkok Selatan. ”Sampai saat ini tidak ada kapal-kapal Tiongkok
yang mendekat ke Natuna,” lanjutnya.
Batas
antara Tiongkok dengan Indonesia juga masih cukup jauh. Meski begitu,
Mabes TNI sudah menyiapkan segala kemung kinan jika Tiongkok memperluas
cakupan wilayahnya di Laut Tiongkok Selatan.
Seluruh lanal di sekitar kawasan Natuna
dalam kondisi aktif. Namun, TNI hanya akan bereaksi jika ada keputusan
pemerintah. Selebihnya, TNI tetap mengawasi perbatasan Indonesia di
Natuna dengan patroli-patroli laut. Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan jika pihaknya sedang memperkuat armada di kawasan Natuna.
”Kalau persoalan Laut Tiong kok Selatan
meluas, yang paling potensial terkena imbas itu kepulauan Natuna,”
ujarnya saat menjelaskan perkem bangan rencana pembangunan Lanal Tanjung Datu baru-baru ini. (www.indopos.co.id)
http://jakartagreater.com/keluarkan-peta-baru-tni-waspada-tiongkok-ancam-caplok-natuna/
0 Response to " Peta Baru China, TNI Waspada , Tiongkok Ancam Caplok Natuna"
Post a Comment