Pulau terluar Indonesia harus mendapat pengawasan ekstra. Terutama yang berbatasan langsung dengan wilayah Australia, misalnya Pulau Masela, Pulau Saumlaki dan Selaru. Sebab, Amerika telah menambah jumlah pasukannya secara signifikan di pangkalan Darwin, Australia.
Jarak antara Darwin dan pulau Masela begitu dekat. Hanya 90 kilometer. Menyikapi ini, Panglima TNI angkat bicara. Menurutnya, penumpukan jumlah pasukan itu perlu diwaspadai.
“Di sana (Darwin) sudah ada 1.500 pasukan Amerika dan akan ditingkatkan menjadi 2.500,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Depok.
Dia mempertanyakan mengapa ada pasukan marinir di pangkalan tersebut. Mengingat Australia adalah negara kontinental. “Sebagai Panglima TNI saya melihat itu sebagai ancaman,” tukasnya.
Diingatkan ancaman terhadap Indonesia datang dari berbagai cara mulai dari narkotik, FPDA yang merupakan kerjasama perjanjian kerjasama pertahanan negara-negara persemakmuran Inggris. Kemudian terorisme maupun konflik Laut Cina Selatan.
“Kita harus siap menghadapi itu. Karena kita negara yang kaya sehingga banyak yang ingin menguasai,” ungkapnya.
Sebagai negara terbesar berada di kawasan equator, kata dia, tentu banyak pula ancaman datang. Sehingga itu harus disikapi agar tidak menyebabkan perpecahan NKRI.
Untuk itu, Gatot meminta harus mencegah hasutan dan provokasi dapat memecahkan kesatuan. “Ajak anak bangsa bergotong royong supaya NKRI tidak terpecah,” pungkasnya.
Sumber: Tempo.co
0 Response to "AS Tumpuk Pasukannya di Australia, Pulau Terluar Indonesia Terancam"
Post a Comment