Fifty Shades of Grey, Novel Erotis yang Kalahkan Harry Potter
Fifty Shades of Grey, novel karya penulis asal London, E.L. James ini menjadi buah bibir di berbagai belahan dunia. Penjualannya pun fantastis hingga mengalahkan Harry Potter.
Di seluruh dunia, novel erotis ini sudah terjual lebih dari 40 juta kopi. Novel tersebut juga mengalahkan rekor penjualan novel tercepat yang sebelumnya dipegang Harry Potter. Menurut catatan penerbit novel ini yaitu Vintage Book, dua buku terjual setiap detiknya dan 1,2 juta novel terjual setiap pekan.
Apa sebenarnya kisah yang diceritakan E.L. James dalam novelnya? E.L. James menceritakan percintaan seorang pebisnis muda bernama Christian Grey dengan wanita yang baru saja lulus kuliah, Anastasia Steele. Keduanya bertemu saat Ana harus menggantikan sahabatnya Katherine yang seharusnya mewawancarai Grey untuk majalah kampus.
Pada pertemuan itu, Ana langsung merasakan hal berbeda pada pria yang digambarkan berwajah tampan dan bertubuh atletis itu. Rupanya Grey pun merasakan hal yang sama. Setelah beberapa kali bertemu, Grey pun mengajak Ana kencan di apartemennya. Di sana Ana diminta untuk menandatangi kesepakatan yang bertuliskan bahwa apapun yang mereka lakukan tidak boleh dibicarakan dengan orang lain. Ana setuju untuk menandatanganinya.
Selain perjanjian itu, rupanya ada perjanjian lain yang disebutkan Grey harus ditandatangani Ana. Namun sebelum menandatangani perjanjian tersebut, Ana diajak Grey untuk melihat salah satu kamar di apartemen tersebut yang disebut Red Room. Di kamar itu ada begitu banyak sex toys untuk melakukan hubungan seks BDSM (Bondage Discipline Sadism Masochism). Di kamar tersebut Grey mengatakan pada Ana kalau kontrak kedua yang ditawarkannya adalah untuk menjalani dominace/submission, di mana Ana menjadi sang submission (budak) dan Grey dominance (majikan). Dalam hubungan itu tidak akan ada hubungan atas dasar cinta, hanya seks saja.
Asmara Ana dan Grey pada akhirnya berkembang bukan hanya karena untuk seks saja. E.L. James tahu benar untuk membuat suatu novel laris, yang paling menjual sebenarnya bukan keerotisan tapi kisah cinta. Dia pun mengembangkan percintaan Ana dan Grey dalam dua novel selanjutnya 'Fifty Shades Darker' dan 'Fifty Shades Freed'.
Awalnya E.L. James menulis kisah cinta dalam novelnya itu karena terinspirasi dari hubungan asmara Bella dan Edward Cullen. Dia pun menulisahkan kisah Edward dan Bella dalam situs penggemar Twilight dengan nama samaran Snowqueen's Icedragon. Di ceritanya, dia tidak menampilkan Edward sebagai sosok vampire dan menambahkan banyak bumbu seks dalam percintaan sejoli itu.
Namun karena kemudian banyak yang mengkhawatirkan soal bumbu seks dalam ceritanya itu, James kemudian menghapus cerpennya dari situs penggemar Twilight. Dia memindahkan cerpennya tersebut ke situsnya sendiri yaitu FiftyShades.com. Dia juga kemudian menulis ulang novel yang awalnya berjudul 'Master of the Universe' tersebut dan mengganti nama kedua tokohnya menjadi Christian Grey dan Anastasia Steel.
'Fifty Shades of Grey' pertama kali dirilis dalam bentuk e-book dan kemudian menjadi terkenal karena pembicaraan dari mulut ke mulut hingga terpilih sebagai finalis romance of the year Goodreads 2011. Setelah e-book tersebut sampai ke Amerika Serikat, novel James menjadi best sellear pada 2012. Hak cipta dari novel itu kemudian dibeli oleh Vintage Books pada Maret untuk diterbitkan versi e-book dan cetaknya. Kini Universal Film/Focus Features juga membeli hak cipta untuk film.
Inilah 8 hal yang menyebabkan novel karangan E.L. James itu begitu laris, seperti dipaparkan USA Today:
1. Cinta
Novel yang terbit pada 2011 ini bukan sekadar menjual cerita erotis. Yang justru menjadi daya tarik paling besar adalah kisah cinta di antara dua tokoh utamanya Christian Grey dan Anastasia. Apa yang disuguhkan novel ini sebenarnya adalah kisah cinta yang sudah banyak disajikan dalam novel-novel lainnya. Hanya saja percintaan itu dibungkus dengan aktivitas seks yang berbeda, seperti penggunaan sex toys, aksi
sadomasokis dan lain-lain.
2. Erotis
Ada banyak genre novel romantis. Mulai dari historis, paranormal, inspirasional, kontemporer dan tentu saja erotis. Dan E.L. James memilih yang terakhir. Dia tahu benar kalau keerotisan bisa menjual. Apalagi kisah erotis yang ditulisnya berbeda dari novel-novel di pasaran.
James menjadikan tokoh utama dalam novelnya Christian Grey sebagai sosok pria yang hobi bercinta dengan gaya sadomasokis. Orang menikmati aktivitas bercinta dengan gaya ini ketika mereka bisa menyiksa atau mendapatkan siksaan. Dalam kasus Grey, dia lah yang berperan sebagai penyiksa.
3. Word of Mouth
Dalam dunia penerbitan buku, kisah Erika Leonard atau yang kini dikenal sebagai E.L. James bak cerita dongeng Cinderella. Sebelum sukses menjual puluhan juta novel 'Fifty Shades of Grey', James merupakan seorang produser televisi di London. Novelnya yang dirilis pada 2011 awalnya diterbitkan oleh sebuah penerbit kecil di Australia. Novel tersebut pertama kali dirilis dalam bentuk e-book dan kemudian menjadi terkenal karena pembicaraan dari mulut ke mulut hingga terpilih sebagai finalis romance of the year Goodreads 2011.
Setelah e-book tersebut sampai ke Amerika Serikat, novel James menjadi best sellear pada 2012. Hak cipta dari novel itu kemudian dibeli oleh Vintage Books pada Maret untuk diterbitkan versi e-book dan cetaknya. Kini Universal Film/Focus Features juga membeli hak cipta untuk film.
4. Terinspirasi dari Twilight
Awalnya James menulis kisah cinta dalam novelnya itu karena terinspirasi dari hubungan asmara Bella dan Edward Cullen. Dia pun menulisahkan kisah Edward dan Bella dalam situs penggemar Twilight dengan nama samaran Snowqueen's Icedragon. Di ceritanya, dia tidak menampilkan Edward sebagai sosok vampire dan menambahkan banyak bumbu seks dalam percintaan sejoli itu.
Namun karena kemudian banyak yang mengkhawatirkan soal bumbu seks dalam ceritanya itu, dia kemudian menghapus cerpennya dari situs penggemar Twilight. Dia memindahkan cerpennya tersebut ke situsnya sendiri yaitu FiftyShades.com. Dia juga kemudian menulis ulang novel tersebut dan mengganti nama kedua tokohnya memjadi Christian Grey dan Anastasia Steel.
5. Gaya Penulisan
Jutaan pembaca Fifty Shades of Grey mengagumi gaya bercerita James dalam novelnya. Dia pintar memainkan emosi pembacanya. Di situs jual-beli buku terkenal, Amazon, novel tersebut mendapat rating lima bintang dari hampir 3.500 konsumen dan lebih dari 2.500 orang memberikan satu bintang. Pembaca sangat menyukai bagaimana James meramu hubungan si bossy Christian dan si insecure Ana menjadi rumit. Mereka juga menyukai bagaimana hubungan dua tokoh utama itu kemudian berkembang dalam novel trilogi tersebut.
Tapi bukan berarti tidak ada kritik untuk James. Beberapa orang merasa apa yang ditulis oleh James hanyalah pengembangan dari Twilight. Beberapa orang juga beranggapan cerita seks yang ditampilkan tidak sehat. Gaya penulisan James juga dianggap buruk karena kerap memasukkan kata-kata yang kurang pas.
6. Kisah Dongeng & Mimpi
Cukup banyak wanita yang menyukai cerita dongeng. E.L. James pun menampilkan hal itu dalam 'Fifty Shades of Grey'. Dia membuat sosok Christian Grey, pemuda tampan, pengusaha dan kaya-raya jatuh cinta pada gadis biasa (yang menurut Grey sangat cantik), Anastasia Steel.
James kemudian mewujudkan impian para wanita soal bagaimana sosok pria pujaan seharusnya. Grey misalnya sering melimpahi Ana dengan hadiah-hadia mahal mulai dari cetakan pertama buku favorit, mobil mewah, laptop Mac, perhiasan, lemari berisi pakaian rancangan desainer hingga sepatu rancangan Christian Louboutin.
7. E-books
Novel Fifty Shades of Grey ini pertama kali diterbitkan dalam versi e-book. Setelah dibeli hak ciptanya oleh penerbit besar, versi e-book tetap dirilis bersamaan dengan versi cetaknya. Versi e-book novel erotis ini dianggap sebagai terobosan. Hal itu karena model digital ini membuat orang tidak malu lagi untuk membeli novel erotis. "Orang-orang bisa membeli novel ini dengan nama samaran," ujar Judith Curr dari penerbit Atria Books.
8. Pria Idaman
Menurut USA Today, E.L. James menampilkan sosok pria yang selama ini didambakan wanita, Sosok pria itu tidak lain adalah Christian Grey. Pria 27 tahun ini merupakan pengusaha yang tidak menyelesaikan kuliahnya di Harvard, namun tetap sukses dan kaya raya. Bukan hanya kaya saja, Grey pun digambarkan pria yang sangat tampan dan bertubuh atletis.
Yang membuat pembaca wanita terpikat pada Grey adalah bagaimana dia memanjakan kekasihnya. Dia sangat perhatian dan posesif dengan cara yang menyenangkan. Di sela-sela kesibukannya, Grey selalu menyempatkan diri bertanya bagaimana kabar pasangannya Ana. Dia pun bisa bersikap menjadi sangat protektif.
http://wolipop.detik.com/read/2012/09/07/084936/2010769/227/fifty-shades-of-grey-novel-erotis-yang-kalahkan-harry-potter?w992201835
http://wolipop.detik.com/read/2012/09/07/080550/2010747/227/8-alasan-kenapa-novel-fifty-shades-of-grey-sangat-laris?991104topnews
0 Response to "Fifty Shades of Grey, Novel Erotis yang Kalahkan Harry Potter"
Post a Comment